Gampong Batee Iliek terletak di daerah pinggiran perbukitan dan tepi sungai Samalanga, juga dilalu jalan raya Banda Aceh Medan tepatnya di kilometer 170. Sebelumnya daerah Batee Iliek adalah merupakan daerah hutan dan semak belukai tempat para pejuang dan ulama membuat benteng pertahanan yaitu benteng Kuta Glee dan mempertahankan daerah aceh dari penjajahan Belanda.
Pusat pemerintahan Gampong waktu itu di Baroh (Pulo-Baroh) sekarang. Kegiatan masyarakat pada umumnya adalah bertani, berkebun lada, kare kelapa, pinang dan pencari kulit kayu untuk dijadikan pakaian atau penutup badan. Kulit Iliek diambil seratnya dengan cara di pukul-pukul pada batu yang ada disekitar wilayah itu, pada masa itu pakaian belum dijual di pasar, kecuali bagi bangsawan atau pembantu-pebantunya itupun sangat terbatas. dari situlah masyarakat pada masa itu memberi nama gampong dengan nama Batee Iliek yang maknanya adalah, Batee = Batu dan Iliek = Kulit Iliek. Gampong Batee Iliek sendiri berdiri pada Tahun 1811, setelah beberapa tahun kemudian Gampong Batee Iliek terjadi pemekaran hingga menjadi dua gampong.